Kamis, 08 Oktober 2009

Kopi Luwak dari mana yah ?

Kopi Luwak

Asal Usul

Banyak orang yang pernah mendengar istilah kopi Luwak. Bubuk Kopi cap Luwak, Café Luwak, tapi apa sebenarnya Kopi Luwak itu?

Kopi Luwak (Civet Coffee) adalah biji kopi yang diperoleh dari kotoran Luwak (Sejenis kucing/Musang). Luwak memakan buah kopi (cherries), buah kopi yang matang terdapat sejenis aroma yang sangat khas, wangi seperti buah anggur atau buah leichi sehingga disukai oleh Luwak, Buah kopi yang dimakan oleh Luwak adalah buah kopi pilihan Luwak, yang pas matang, dan punya aroma khusus.

Buah kopi yang dimakan oleh Luwak, dipores melalui sistem pencernaan dan kemudian dikeluarkan dalam bentuk kotoran , kotoran Luwak berupa gumpalan biji kopi yang bercampur lendir memanjang. Kotoran tersebut kemudian diambil biji kopinya, dibersihkan dengan menbuang lapisan kulit luar sehingga tersisa biji kopi yang masih utuh. Yang kemudian dikeringkan menjadi biji kopi Luwak. (lihat gambar)

Kehadiran dari kopi Luwak ini masih dianggap mitos oleh banyak orang, termasuk artikel di website http://id.wikipedia.org/wiki/Kopi kini kebenaranya sudah dapat dibuktikan dari pengamatan di lapangan, dan produknya masih dapat dinikmati.

Habitat Luwak

Beberapa spesis Luwak terdapat di Asia Tenggara, tetapi yang menghasilkan kopi yang dengan aroma terbaik adalah luwak asal Indonesia, yang habitatnya di pulau Sumatra dan Jawa. Petani memunggut kotoran Luwak pada sepanjang Bukit Barisan dari Padang Sampai Lampung, dan dari pegunungan Gayo Aceh sampai dengan Bukit Tinggi. Dimana disepanjang pegunungan P. Sumatra terdapat perkebunan kopi yang sangat luas yang menjadi habitat dari binatang Luwak.

Kotoran Luwak dari Indonesia kebanyakan terkumpul dari wilayah perkebunan kopi di P. Sumatra, yang kabarnya produksi tahunan tidak mencapai 500 kg. dan yang di bawa ke pasar bebas untuk di jual tidak lebih dari setengahnya.

Produksi kopi Luwak dari tahun ke tahun semakin merosot, di karenakan Luwak dianggap sebagai hama, atau binatang perusak, karena selain buah kopi, Luwak juga pintar mengkonsumsi buah buahan yang siap di panen, seperti: Pisang, Coklat, Pepaya, dan buah segar lainnya. sehingga menjadi binatang yang di buru petani.

Sejarah

Perkebunan kopi di Indonesia secara besar2an dimulai dari zaman kolonial Belanda yang tersebar di pulau Jawa, Sumatra dan Sulawesi.

Kopi luwak sudah dikenal oleh petani sejak zaman kolonial Belanda. Kopi hasil panen adalah jatah yang harus di serahkan kepada kolonial Belanda, hanya tersisa kotoran Luwak sebagai jatah petani, di sinilah asal mula kopi Luwak. Kopi Luwak juga menjadi barang cenderamata di masa kolonial.

Petani kopi maupun tukang kebun lebih cenderung mengkonsumsi sendiri kopi Luwak yang sudah di kumpul dari pada menjualnya, selain aroma kopi yang beda dari kopi biasa, petani sendiri kurang tahu kopi tersebut bisa dijual dengan harga yang sangat tinggi dibanding dengan kopi biasa.

Rasa dan Aroma

Kopi yang punya aroma dan rasa yang khas, bila digoreng atau di proses dengan mesin pengoreng teknologi tinggi dan teknik pengorengan yang professional akan menghasilkan aroma terbaik dari kopi Luwak.

Sebelum di seduh, terlebih dulu di giling sesuai dengan selera, ada yg suka bubuk halus dengan cara minum Jawa (Tubruk), dimana ampas kopi ditunggu sampai mengendap lalu diminum, dengan filter kopi lalu dituang air panas secara perlahan, dengan mesin coffeemaker atau mesin Espresso.

Macam2 cara seduh tetap menghasilkan aroma yang khas dari kopi luwak. Aroma khas dari kopi akan lebih terasa setelah di tekuk sampai di kerongkogan. Sedikit pahit dan sedikit asam, tidak memberikan efek pusing bagi orang orang yg tidak biasa meminum kopi, atau dengan kata lain kopi luwak sudah decaf secara alami dalam sistem pencernaan Luwak. Aroma kopi Luwak juga tetap prima ada walau diminum dingin.

Salah satu cara untuk menbuktikan keaslian dari kopi Luwak adalah dengan cara meminumnya. Rasakan perbedaannya dibanding dengan kopi lainnya.

Cara Indentifikasi

Biji Kopi Luwak mentah (green been) terdiri dari 2 jenis, Robusta dan Arabika, Robusta lebih bulat kecil dan Arabika lebih besar gepeng memanjang. karena habitat luwak terdapat di pegunungan perkebunan kopi yang menpunyai 2 jenis kopi ini. Ke dua jenis ini kadang tercampur atau sengaja di pisahkan oleh penggumpul. Rasa ke 2 jenis kopi ini berbeda, tergantung dari selera coffee lovers.

Ada kolektor yang sengaja mencari kopi luwak yang berbentuk kotoran utuh karena takut biji kopi luwak yang dibeli adalah tidak asli, secara logika memang betul, tapi kenyataannya kopi luwak yang dalam bentuk kotoran harus langsung di proses menjadi green bean sebelum sempat berjamur, berubah sifatnya atau rusak. Dari kotoran Luwak yang terkumpul, setelah diproses menjadi green bean bersih, hanya 30% biji kopi mentah kering yang didapat.

Selain dari fisik kopi yang bisa diamati, dalam proses pengorengan juga bisa di identifikasi antara kopik Luwak dengan kopi biasa. Kopi luwak menghasilkan suara crack yang tdk nyaring dibandingn dengan kopi biasa.

Konservasi Luwak

Luwak walau dapat bertelor emas bagi pedagang kopi, tetapi Luwak tetap sebagai binatang yang diburu oleh petani, karena nilai dari pengumpulan kotoran Luwak tidak sebanding dengan kerusakan/kerugian yang timbul akibat ulah dari binatang Luwak.

Kopi Luwak Indonesia Kopi Luwak Indonesia Kopi Luwak & Oprah

sumber : kaskus

Tidak ada komentar:

my adventure

my adventure
asyiknya kebersamaan